Progam Kerja Praktek Kerja Lapangan

  1. A.    Pendahuluan

“Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya … (Sulistyo Basuki, 1993)”. Di samping itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut.

Perpustakaan sekolah mempunyai beberapa peran dalam kehadirannya di lingkungan sekolah antara lain: 1. Sebagai penunjang kurikulum sekolah; 2. Sebagai  pembinaan minat baca di sekolah; 3. Sebagai pusat sumber belajar siswa; dan 4. Tempat untuk melakukan penelitian sederhana.

Selain peran – peran di atas perpustakaan sekolah juga mempunyai beberapa fungsi seperti: 1. Fungsi pendidikan.; 2. Fungsi informasi.; 3. Fungsi rekreasi.; 4. Fungsi publikasi.; dan 5. Fungsi kultural. Dengan fungsi dan peran peran penting akan keberadaan perpustakaan, di harapkan dengan semakin eratnya persahabatan antara siswa dengan perpustakaan akan meningkatkan kuwalitas ilmu pengetahuan dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang di miliki para siswa.

  1. B.     Dasar Hukum

1.      Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  pendidikan Nasional;

2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3.      Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan;

  1. C.    Dasar Pemikiran

Melihat begitu bagusnya ruang perpustakaan serta lengkapnya sarana dan prasarana perpustakaan SMPN 2 Mataram, kami sebagai mahasiswa tentunya ingin melihat perpustakaan tempat PKL dapat terus berkembang. Selain itu karena kami selaku mahasiswa Diploma III Ilmu Administrasi Perpustakaan yang tentunya  sesuai bidangnya, ingin menerapkan akan  ilmu yang sudah kami dapat pada pendidikan formal kami.

Selain itu kami selaku mahasiswa PKL pada perpustakaan SMPN 2 Mataram juga ingin membantu akan kegiatan para staf dan koordinator yang ada di perpustakaan.   Sehingga pada akhirnya nanti apa yang kami kerjakan pada perpustakaan ini dapat bermanfaat bagi perpustakaan dan kami juga dapat menimba ilmu dari tempat PKL.

  1. D.    Maksud dan Tujuan

Dengan adanya progam kerja PKL ini kami bermaksud untuk mengontrol dan membuat ring kegiatan saat berada di tempat PKL. Sehingga dalam melakukan kegiatan PKL kami dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan ring yang ada dan terstruktur sesuai dengan ilmu perpustakaan. Dengan tujuan:

  1. Untuk melengkapi praktek kerja lapangan  pada progam studi Diploma III (D3) Ilmu Administrasi Perpustakaan
  2. Dapat memberikan warna baru untuk perpustakaan SMPN 2 Mataram.
  3. Dapat meningkatkan kwalitas layanan perpustakaan SMPN 2 Mataram.
  4. Dapat meningkatkan minat pemustaka di perpustakaan SMPN 2 Mataram.

E.     Progam Kerja PKL Pada Perpustakaan SMPN 2 Mataram

Adapun rancangan progam kerja Praktek Kerja Lapangan yang kami buat ini secara umum akan mengacu pada tugas pokok pustakawan/ pengelola perpustakaan sekolah, untuk mendukung tercapainya tujuan institusi, yaitu: visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

E.1. Program Jangka Pendek

  1. Pengolahan bahan pustaka

Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka yang sudah ada dengan menerbitkan administrasi perpustakaan. Meliputi: klasifikasi BP, labeling BP, Katalogisasi, kantong buku, kartu buku, kantong, pemberian barcode, insert database pada SIP, dll;).

  1. Entry data anggota baru perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP);
    1. Melakukan selving (penataan bahan pustaka pada rak buku) setelah BP selesai di olah dan labeling rak buku sesuai dengan no klsifikasi.
    2. Layanan perpustakaan, meliputi:

–          Layanan sirkulasi

–          Layanan referensi,

–          Layanan OPAC,

–          Layanan Internet

–          Layanan print, dan penjilidan, serta layanan lain yang sekiranya dibutuhkan pemakai perpustakaan.

  1. Memelihara dan memperbaiki bahan pustaka, meliputi:

–          Penyampulan bahan pustaka,

–          Penjilidan bahan pustaka, serta

–          Fumigasi.

  1. Melakukan pemusnahan bahan pustaka yang sekiranya sudah tidak di perlukan lagi, dengan alasan:

–          Kehilangan relevansi informasi

–          Tidak mengandung nilai historis ( sejarah lama atau terbit sekali). Misalnya, sejarah Indonesia sebelum merdeka, biografi beng karno, biografi bung hatta, dan lain sebagainya.

–          Banyaknya buku baru, yang mengandung informasi lebih up to date.

–          Kekurangan rak buku / ruangan kecil.

E.2. Program Jangka Jangka Panjang.

  1. Melakukan Tata Ruang perpustakaan, supaya tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan.
  2. Menciptakan  ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.
  3. Mengoptimalkan system layanan perpustakaan berbasis ICT (senayan3-stable14).
  4. Menciptakan budaya membaca dengan membentuk komunitas budaya membaca (books lover). Komunitas ini nantinya akan mendapatkan pelayanan special dari perpustakaan dengan kelebihan misalnya, jangka waktu pinjam lebih lama, jumlah buku yang di pinjam lebih banyak dari siswa lain. Selain itu anggota books lover ini di wajibkan minimal meminjam 3 eksamplar bahan pustaka per bulannya dan wajib berkunjung ke perpustakaan minimal 1kali dalam seminggu.
  5. F.      JENIS-JENIS LAYANAN PERPUSTAKAAN
    1. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
    2. Layanan Internet, OPAC, Print dan Jilid.
    3. Layanan referensi dan cara penelusuran informasi kepada para pemakai jasa perpustakaan.
    4. Layanan bimbingan membaca dan Pendidikan, seperti: bimbingan penggunaan bahan pustaka, bimbingan penelitian sederhana, dan bimbingan membaca meningkatkan minat baca siswa.
  6. G.    STRUKTUR PENGELOLA PERPUSTAKAAN
    1.  Penanggungjawab                     : H. Mohammad Zulkifli, S.Pd., M.Pd.

(Kepala SMPN 2 Mataram)

  1. Koordinator I Perpustakaan      : Dewa Gede Subawa, S.Pd.
  2. Staf  Perpustakaan                     : 1. Mulyati Kriswinarsih

2. Harianto

3. Baiq Eraliana, A.Md.

  1. Teknisi Automasi Perpustakaan : ……………………………….
  2. Mahasiswa PKL                                    : 1. Khasan Parwoto                                                                                 2. Yunika Permata Sari
  3. H.    PENUTUP

Progam Kerja PKL / Praktek kerja lapangan ini merupakan acuan, pedoman, dan rencana kegiatan selama 3 bulan. Progam kerja ini di harapkan menjadi salah satu proses pengembangan perpustakaan SMPN 2 Mataram. Peran serta semua pihak sangat berpengaruh pada realisasi progam ini. Maka dari itu kami harapkan semua pihak dapat terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka merealisasikan berbagai progam yang kami buat.

Lampiran 1.

Tata ruang perpustakaan SMPN 2 Mataram Sekarang:

 

Lampiran 2

Rencana Perubahan Tata Ruang Perpustakaan SMPN 2 Mataram

 

Lampiran 3

Sarana dan Prasarana yang belum tersedia dan diperlukan dalam menunjang progam kerja PKL, dalam pengembangan perpustakaan SMPN 2 Mataram:

No.

Nama Barang

Jumlah

Kegunaan

keterangan

Alat scanner / print yg kengkap dengan scanner. 1 unit Untuk men,scan foto siswa agar bisa terbaca oleh aplikasi senayan pada kartu anggota
Lembar kerja untuk mengidentifikasi bahan pustaka, Sesui jumlah judul Untuk menulis klas bahan pustaka, jumlah eksamplar, barcode, dan daftar bibliografi bahan pustaka.
Rak Koran 1 Unit Untuk memajang Koran terbaru selama tiap bulannya.

Pendidikan Pemakai Perpustakaan

Bab I

Pendahuluan

 

 

  1. Latar belakang perlunya pendidikan pemakai

Perpustakaan merupakan unit yang mempunyai peran strategis dalam mendukung kegiatan pendidikan, perpustakaan juga sebagai salah satu unit penunjang kegiatan pembelajaran.  Perpustakaan merupakan pusat dan sumber belajar serta sarana pembelajaran yang mempunyai tugas pokok dalam penyediaan, pengelolaan, dan pelayanan informasi bagi pengguna di lingkungan perpustakaan. Mengingat perannya yang sangat penting maka perpustakaan di kelola dengan ilmu perpustakaan dan system pengelompokan yang multi teknis, sehingga informasi yang ada di perpustakaan dapat terorganisir dengan baik.  Walau informasi yang terkandung sangat beraneka ragam namun semua itu bisa di telusuri dengan alat – alat penelusuran sehingga akan memudahkan pengelola dan pengguna perpustakaan

Tetapi kebanyakan pemakai perpustakaan tidak mempunyai skill atau ketrampilan dalam menggunakan alat – alat penelusur yang telah di sediakan oleh perpustakaan. Sehingga pemakai kesulitan dalam melakukan pencarian informasi yang mereka butuhkan. Untuk itu para pustakawan / pengelola perpustakaan membentuk jasa layanan pemandu perpustakaan dengan mengadakan pendidikan pemakai / user’s education. Dengan adanya pendidikan pemakai ini diharapkan agar para pengguna perpustakaan dapat mengetahui lebih dalam tentang perpustakaan. Di dalam pendidikan pemakai ini juga akan membantu para pemakai untuk menggunakan alat – alat penelusur informasi sehiangga akan mempermudah dalam menemukan bahan pustaka atau informasi yang di perlukan.

Apabila pemakai perpustakaan dapat memahami dan menguasai alat – alat penelusuran informasi maka perpustakaan akan dapat di manfaatkan secara maksimal. Sehingga masyarakat akan lebih berpendidikan, berilmu, dan mampu bersaing dengan Negara – Negara maju.

  1. Pengertian dan tujuan pendidikan pemakai

Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud:1980). Namun dalam bahasa Inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau libri, yang artinya buku.  Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah libraries, tentang buku. Maka dari itu seorang akhli mendevinisikan bahwa,  Perpustakaan adalah sebuah ruangan, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991,3).

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, menjelaskan bahwa Pendidikan berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pemustaka menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah “pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan”, sedangkan menurut Wiji Suwarno (2009:80), “pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya)”. Ada berbagai jenis pemustaka seperti mahasiswa, guru, dosen dan masyarakat bergantung pada jenis perpustakaan yang ada. Sehingga Pendidikan pemakai merupakan salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan pemakai menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat (hasanah, 1993).

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan yang memberikan suatu  ilmu ketrampilan dan tata cara untuk menggunakan perpustakaan sehingga pemakai dapat lebih mengoptimalkan penggunaan jasa perpustakaan dengan cepat dan tepat.

Perpustakaan mengadakan pendidikan pemakai ini tentunya mempunyai suatu  tujuan. Sebagai penyedia jasa  tentunya tujuan tersebut mengarah kepada keuntungan bagi pengguna jasa itu sendiri. Adapun tujuan dari pendidikan pemakai, antara lain:

  1. Agar pemakai dapat mengenal dan mengetahui fasilitas-fasilitas fisik gedung perpustakaan, seperti  tempat penyimpanan tas, ruang baca, mushola, lift, toilet, lokasi penyimpanan pustaka, tempat transaksi layanan peminjaman dan pengembalian, waktu/jam layanan perpustakan, dan tatatertib perpustakaan. Dengan begitu pengguna akan lebih memanfaatkan apa yang di sediakan perpustakaan.
  2. Agar pemakai dapat mengenal bagian-bagian layanan apa saja. Mengetahui perosedur layanan transaksi peminjaman–pengembalian, sesuai dengan tata tertib yang ada.
  3. Agar pemakai dapat mengenal pengorganisasian koleksi pustaka secara umum dengan tujuan agar pemakai mengetahui bahwa koleksi perpustakaan ternyata sangat beragam, dan bermanfaat bagi dirinya.
  4. Agar para pemakai perpustakaan dapat memanfaatkan alat bantu penelusuran melalui  kartu katalog maupun katalog elektronik / OPAC.
  5. Agar pemakai perpustakaan dapat mengetahui adanya layanan-layanan khusus yang telah di sediakan, seperti: layanan internet, Koleksi Umum (British Council), Koleksi Khusus.
  6. Agar pemakai / anggota perpustakaan dapat mengenal kebijakan-kebijakan di perpustakaan : prosedur keanggotaan, resiko kartu perpustakaan jika hilang, begitupun bila pustaka yang dipinjam hiang atau rusak.
  7. Supaya pemakai termotivasi untuk datang dan akan kembali keperpustakaan menggunakan sumber-sumber pustaka yang ada. Sehingga perpustakaan bisa di gunakan secara maksimal oleh para pemakianya.
  8. Diharapkan terjadinya komunikasi dua arah atara pustakawan dengan pengguna, baik secara langsung maupun melalui teknologi informasi.

Sesuai dengan tujuannya, pendidikan pemakai ini mempunyai beberapa indikator yang akan di sampaikan seorang pustakawan sesuai dengan keperluan pemakai pada umumnya. Indikator – indikator tersebut biasanya meliputi:

  1. Pengetahuan / knowledge

Pengetahuan yang di maksud di sini adalah tata cara pengggunaan katalog / alat penelusur informasi pustaka yang ada di perpustakaan. Katalog / OPAC berfungsi sebagai informasi awal dari koleksi pustaka di rak, dan pengguna akan dipandu untuk dapat menemukan kembali koleksi yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang katalog ini hanya dimiliki oleh pustakawan yang belum tentu dipahami oleh pengguna.

  1. Keterampilan / skill

Perpustakaan adalah tempat penyimpanan koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna sebagai tempat untuk mencari informasi. Namun para pengguna belum tentu menguasai apa yang perlu di gunakan dalam pencarian informasi. Maka dari itu peran aktif pustakawan akan membantu keterampilan pengguna untuk mencari informasi sebagai salah satu sumber belajar. Keterampilan menggunakan perpustakaan suatu hal yang perlu dipelajari, agar pengguna dapat menggunakan perpustakaan secara maksimal.

  1. Sikap / attitude

Setiap buku atau koleksi pustaka lainnya sangat perlu dipelihara, baik kerapihan, keindahan dan ketepatan dalam penyusun koleksi pustaka sesuai dengan susunan no  klasifikasi pada tempat yang seharusnya. Namun perilaku menyimpan koleksi pada susunan rak yang tidak sesuai, mencuri dan merobek koleksi pustaka dengan tujuan utama mendapatkan pengetahuan merupakan suatu sikap yang tidak dibenarkan, walaupun untuk tujuan yang baik. Peran pustakawan dalam menyadarkan pengguna sebagai tanggung jawab bahwa koleksi pustaka tidak hanya “dimiliki” dan dimanfaatkan oleh segelintir orang / pemakai tapi untuk seluruh pengunjung perpustaskaan.

  1. Kompetensi informasi

Perpustakaan merupakan gudang dari ilmu dan informasi yang ada. Penggunanyapun sangat beraneka ragam dari semua kalangan. Untuk memenuhi apa yang di butuhkan oleh para pemakai, maka dari itu para pustakawan harus selalu up to date dalam menyediakan informasi – informasi yang ada di perpustakaan,sehingga para pemakai perpustakaan dapat menguasai berbagai kompetensi informasi yang sedang berkembang pada saat sekarang dan yang akan datang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab II

Materi dan metode

 

 

  1. Materi

Pendidikan pemakai yang dimaksud disini adalah pendidikan yang akan memberikan materi tentang hal – hal yang umum dalam perpustakaan, baik layanan, gedung, tatertib,penggunaan alat – alat penelusuran, dan hal yang menyangkut keterampilan dari para. Namun selain itu di dalam memberikan materi pendidikan pemakai perpustakaan, pustakawan harus melihat pemakainya. Contohnya seperti: Untuk pengguna perpustakaan Perguruan Tinggi, para pemakainya hampir seragam, walau tingkatan pendidikannya berbeda. Misalnya untuk para mahasiswa strata satu, pembekalan pendidikan pemakai cukup dengan materi pengenalan perpustakaan secara umum, sedangkan untuk mahasiswa pasca sarjana materi diberikan yang lebih spesifik dan mendalam.

Berikut, jenis materi pendidikan pemakai yang perlu di sampaikan kepada para pemakai, dan utamanya untuk para pemakai baru, antara lain;

  1. Pengenalan gedung perpustakaan : lokasi, luas gedung, ruang baca, tempat menyimpan koleksi dll (kondisi fisik dari perpustakaan).
  2.  Jam layanan perpustakaan: jam buka-tutup layanan.
  3.  Jenis-jenis layanan apa saja yang diberikan: layanan sirkulasi, deposit, referesi, internet, koleksi khusus dll.
  4.  Pengenalan alat bantu penelusuran: katalog manual (kartu katalog) dan katalog elektronik / katalog on-line (OPAC).
  5. Tata cara penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat bantu bibliografi.
  6.  Pengenalan beberapa sumber pustaka: subjek umum, ilmu sosial, ilmu hukum,dan juga bahan-bahan referensi / rujukan.

Dalam memberikan materi di atas, maka pendidikan pemakai punya tujuan sbb:

  1. User diharapkan mengenal dan mengetahui fasilitas-fasilitas fisik gedung, seperti: tempat penyimpanan tas, ruang baca, mushola, lift, toilet, lokasi penyimpanan pustaka, tempat transaksi layanan peminjaman dan pengembalian, waktu/jam layanan perpustakan.
  2. User diharapakan dapat mengenal bagian-bagian layanan apa saja. Mengetahui perosedur layanan transaksi peminjaman–pengembalian, layanan pemanduan, layanan majalah.
  3. User dapat mengenal dan memanfaatkan alat bantu penelusuran melalui  katalog perpustakaan sesuai system yang telah di terapkan..
  4. User dapat mengenal kebijakan-kebijakan di perpustakaan seperti: prosedur keanggotaan, resiko kartu perpustakaan jika hilang, begitupun bila pustaka yang dipinjam hiang atau rusak.
  5. User dapat mengenal pengorganisasian koleksi pustaka secara umum dengan tujuan agar pemakai mengetahui bahwa koleksi perpustakaan ternyata sangat beragam.
  6. Supaya user termotivasi untuk datang dan akan kembali keperpustakaan menggunakan sumber-sumber pustaka yang ada.
  7. Diharapkan terjadinya komunikasi dua arah atara pustakawan dengan pengguna, baik secara langsung maupun melalui teknologi informasi.

 

  1. Metode

Dalam setiap pendidikan tentunya mempunyai metode – metode dalam penyampaiannya, sehingga apa yang di sampaikan dapat cepat di mengerti dan berjalan efektif. Metode – metode ini akan mempermudah kita dalam menyampaikan materi pendidikan pemakai. Sehingga kita akan lebih mudah dalam menyampaikan materi yang telah kita susun.

Ciri-ciri metoda dalam pengajaran pendidikan pemakai secara umum:

a.       Pustakawan harus dapat mengkomunikasikan materi pendididikan pemakai  kepada para calon pengguna perpustakan.

b.      Pustakwan bisa membuat para new user tertarik untuk memperhatikan sehingga memotivasi terhadap apa yang diajarkan.

c.       Bisa memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode pengajaran dengan indikator-indikator yang jelas. Seperti timbulnya apresiasi peserta dalam tanya jawab. Juga bisa dibuatkan kuesioner pada sesi terakhir pengajaran (semacam tugas ringan).

Berikut ini ada beberapa metode penyampaian pendidikan pemakai, yaitu:

1)      Ceramah atau kuliah umum

Pengenalan perpustakaan diberikan di kelas, aula, atau lapangan. Pengenalannya berupa ceramah atau  kuliah dilengkapi dengan demonstrasi alat peraga / simulasi. Alat peraga berupa buku yang telah diproses, dilengkapi dengan call   numbers (no panggil) di punggunug buku, slip buku di bagian verso  buku. Untuk mencapai hasil yang optimal, peserta diberi tugas dan latihan  sehingga peserta mampu  menggunakan perpustakaan  secara mandiri. Dilanjutkan dengan wisata perpustakaan agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia perpustakaan.

2)      Wisata Perpustakaan

Wisata perpustakaan, merupakan teknik pendidikan pemakai dengan cara memandu peserta berkunjung ke  perpustakaan dan melihat – lihat langsung ruangan koleksi dari masing – masing jenis layanan. Dalam metode kali ini akan memberikan manfaat:

  1. Dapat menciptakan susana bershabat,  sehingga peserta secara  terbuka mengajukan  pertanyaan secara langsung dilapangan.
  2. Penggunanaan sarana  perpustakaan, akan membantu memperjelas  peserta dengan praktek langsung, penelusuran menggunakan katalog elektronik / OPAC dan menemukan koleksi hasil pencarian.
  3. Peserta akan berperan aktif menggunakan fasilitas yang telah di sediakan.
  4. Waktu yang dibutuhkan relatif tidak terlalu lama, sekitar 45 meinit.
  5. Buku panduan akan lebih bermanfaat selama  wisata

3)      Penggunaan Audio Visual / simulasi

Teknik ini biasanya dilakukan untuk wisata mandiri dengan menggunakan VCD/DVD, film, kaset, televisi, slide LCD, dll. Pemakai perpustakaan dapat menjelahi perpustakaan dengan mendengarkan instruksi yang direkam. Namun lebih baik penggunaan media ini di sertai dengan sedikit ceramah / petunjuk dari pustakawan sehingga user lebih cepat menangkap materi yang di sampaikan. Namun bisa juga orientasi perpustakaan dapat juga dilakukan dengan bahan audio visual diruang dilengkapai dengan televisi, para peserta dapat menyaksikan dan bisa memutar ulang sendiri.

4)      Permainan dan Tugas Mandiri

Metode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan. Biasanya lebih sesuai diterapkan untuk pemakai perpustakaan usia anak Sekolah Dasar dan Menengah. Permainan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan anak sehingga mereka lebih dapat menikmati penggunaan perpustakaan. Untuk pendidikan yang di tingkat lebih tinggi untuk menghilangkan kejenuhan.

5)      Penggunaan  Pamplet (promosi perpustakaan) dan Buku Pedoman

Teknik ini biasanya menuntut pemakai untuk mempelajari sendiri mengenal perpustakaan melalui berbagai keterangan yang ada pada pamflet (buku panduan), dan biasanya diterapkan ketika peserta melaksanakan  wisata perpustakaan atau kunjungan perpustakaan. Informasi pada pamplet dapat disebarkan tidak hanya dalam bentuk tercetak,  juga di situs web.pamplet juga bisa di sebar ke kantor – kantor, sekolah, atau toko buku jika jenis perpustakaannya adalah perpustakaan umum.

 

 

 

 

Bab III

Strategi teknik penyampaian

         Sebelum menyampaikan pendidikan pemakai, kita sebagai seorang pustakawan yang professional harus mengetahui dulu bagai mana cara dan strategi dalam menyampaikan pendidikan kepada para pemakai baru perpustakaan. User yang memang masih sangat awam dalam hal ilmu perpustakaan ini maka sangat membutuhkan bimbingan agar mereka tidak melakukan hal-hal yang merugikan bagi dirinya sendiri maupun bagi perpustakaan itu sendiri. Adapun strategi penyampaiannya adalah sebagai berikut:

 

  1. Salam sapa

Sebelum memulai bimbingan pemakai, untuk menarik rasa simpatik dan keingintahuan dari para user baru dalam dunia perpustakaan. Salam dan sapa adalah hal yang sangat penting dan mutlak di lakukan. Karena dengan salam sapa dan di lanjutkan dengan sedikit perkenalan orang akan merasa lebih dekat dan nyaman. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang” maka dengan adanya perkenalan di harapkan para user tidak segan bertanya apabila mereka mengalami keraguan atau ketidak mampuan dalam memanfaatkan jasa perpustakaan.

Seperti halnya salam sapa keseharian yang kita temui, salam sapa terbagi beberapa macam, antara lain:

  1. Salam bagi sesama muslim “assalamualaikum. Wr. Wb”
  2. Salam keseharian atau salam untuk orang umum:

–          Selamat pagi

–          Selamat siang

–          Selamat sore dan malam

Namun dari salam di atas umumnya untuk melakukan pendidikan pemakai hanya memakai salam a. dan b.

  1. Salam sebagai penyemangat “selamat pagi” kapanpun waktunya tetap selamat pagi. Jadi walau siang, atau malem tetap selamat pagi agar semangat kitapun tetap pagi.

 

  1. Penyampaian materi

Setelah melakukan salam sapa dan sedikit perkenalan maka selanjutnya kita menyampaikan materi yang telah di siapkan menggunakan metode dan media yang telah di pilih dan di siapkan pula. Dalam menyampaikan materi tatapan kita harus menyeluruh atau menyebar ke semua user, tidak terpaku ke satu atau dua arah tapi kesemua user.  Sikap yang tegap dan tidak kebanyakan tingkah. Dalam menyampaikan materi juga mimic wajah harus ceria, relax dan sedikit membuang senyuman manis ke pada user. Suara harus lantang dan tidak banyak menggunakan kata – kata yang tidak perlu. Bahasa yang di gunakan bahasa nasional yang baku (bahasa Indonesia) bukan bahasa daerah agar para user dapat mengerti dan tahu akan maksud dari apa yang kita sampaikan. Gunakan media LCD agar penyampaiannya lebih menarik atau diadakan simulasi.

Dalam menyampaikan materi upayakan ada sedikit lucu atau hiburan ringan agar para user tidak tegang, bosan, atau berbicara sendiri. Karena kebanyakan user tidak mempunyai waktu yang lama, usahakan materinya singkat tapi menyeluruh, dan pastinya harus bersifat informative (mengandung informasi yang di perlukan para user).

 

  1. Tanya jawab

Selanjutnya setelah penyampaian materi selesai, maka untuk mengetahui seperti apa respon dan sejauh mana efektifnya pemberian materi dari kita maka perlu di buka sesi pertanyaan. Mungkin dalam sesi pertanyaan diambil 3 orang penanya untuk mempersingkat waktu. Dan harus di jawab dengan baik semua pertanyaan yang ada.

 

 

  1. Penutup

Kemudian setelah pertanyaan terjawab semua selanjutnya adalah menutup acara. Namun dalam menutup layanan pendidikan pemakai, alangkah baiknya kita tutup dengan salam terlebih dahulu namun dilanjutkan dengan visiting / melihat lihat ruang – ruang dari perpuastakaan. Dalam melakukan visiting juga dapat kita lakukan tugas mandiri / semacam permainan ringan agar menghibur tetapi yang mengandung pendidikan. Ini di lakukan apabila waktunya masih tersedia (ada waktu luang user dan juga pemandu perpustakaan).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab IV

Kesimpulan

 

Dengan melihat bagaimana tujuan dan materi yang da di pendidikan pemakai maka pendidikan pemakai ini sngatlah penting untuk di laksanakan pada setiap perpustakaan. Namun mungkin penyampaiannya menggunakan cara dan landasan teori yang berbeda, namun tujuan dan fungsinya akan sama. Karena dalam melakukan pendidikan pemakai juga harus melihat kondisi lingkunan dan jenis perpuskaanya. Begitu juga perbedaaan keperluan dari pemakai yang berbeda dan tingkat pendidikan juga berbeda. Perpustakaan sebagai tempat informasi dan penyebaran infirmasi maka pendidikan pemakai juga merupakan upaya dari pengoptimalan pendayaguanaan dari perpustakaan.

 

Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam menunjang kegiatan belajar siswa. Perpustakaan juga memiliki peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan ketrampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Untuk memaksimalkan peran perpustakaan sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi misi SMPN 2 Mataram pada khususnya, maka dari itu sebagai pustakawan harus benar benar memperhatikan standar kualitas bahan pustaka dan pelayanan perpustakaan. Sehingga dengan informasi yang berkualitas, up to date dan pelayanan yang baik di harapkan akan menarik minat para siswa dan seluruh jajaran akademik untuk mengggunakan dan memanfaatkan perpustakaan.

Untuk mewujudkan itu pustakawan harus dapat memanajemen kegiatan administrasi perpustakaan. Mulai dari kegiatan pengadaan dan penyeleksian bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, serta kegiatan pelayanan. Sehingga perpustakaan tetap eksis dan memuaskan para pemustakanya.

B.       Tujuan PKL

Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

1.         Untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

2.         Untuk menerapkan dan mempraktekan ilmu yang penyusun dapatkan selama pendidikan formal D3 Ilmu Administrasi Perpustakaan.

3.         Untuk mendapatkan wawasan yang luas mengenai kegiatan perpustakaan di lapangan.

4.         Untuk melihat secara langsung bagaimana seorang pustakawan dalam mengolah dan memberikan layanan jasa perpustakaan kepada pemustaka.

5.         Untuk mengetahui umpan balik informasi dari perpustakaan.

6.         Untuk mengetahui bagaimana tata cara menggunakan perangkat teknologi informasi yang berkaitan dengan Sistem Automasi Perpustakaan (SAP).

C.      Waktu dan Prosedur Persiapan PKL

1.         Waktu

Praktek Kerja Lapangan (PKL) D3 Ilmu Administasi Perpustakaan periode Th. 2011-2012, dilaksanakan dari tanggal  27 Februari 2012 sampai tanggal 27 Mei 2012.

2.         Prosedur Persiapan PKL

Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) periode 2011 – 2012 adalah sebagai berikut :

a.         Tempat PKL  ditentukan atau  dipilih oleh Fakultas.

b.        Mengisi formulir pendaftaran PKL.

c.         Melunasi pembayaran PKL.

d.        PKL dilaksanakan apabila mahasiswa yang bersangkutan telah memperoleh 80 SKS (pada semester V).

e.         Menjalani pembekalan PKL selama 3 hari yang di mulai dari tanggal 22 sampai 24 Februari 2012 yang bertempat di ruang 6 lantai 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mataram.

f.         Menjalani pelepasan mahasiswa PKL pada tanggal 27 februari 2012, yang dilaksanakan di lapangan rektorat Universitas Muhammadiyah Mataram.

D.      Bidang Kegiatan Utama

Bidang kegiatan utama perpustakaan SMPN 2 Mataram adalah sebagai berikut:

1.    Bidang Pelayanan Perpustakaan

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a.       Melakukan layanan sirkulasi dan menyediakan bahan perpustakaan.

b.      Melakukan layanan referensi, bimbingan membaca dan penyebaran informasi.

c.       Melakukan layanan print dan penjilidan.

d.      Melakukan layanan penelusuran online dengan OPAC.

e.       Melakukan layanan internet gratis dan hotspot gratis.

f.       Melakukan penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan.

g.      Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpustakaan.

2.        Bidang Pengadaan dan Pengolahan

Adapun kegiatan yang ada di pengadaan dan pengolahan adalah sebagai berikut:

a.         Melakukan pengembangan bahan pustaka dan menerima sumbangan bahan pustaka dari pemerintah (BOS).

b.         Melakukan penyeleksian dan menyiangi bahan pustaka.

c.         Memberi identitas bahan pustaka dengan stempel:

§  Stempel sekolah.

§  Stempel perpustakaan.

§  Stempel nomor iduk.

d.        Melakukan inventaris bahan pustaka.

e.         Melakukan klasifikasi bahan pustaka dengan sistem Dewai Decimal Clasification ( DDC).

f.          Melakukan katalog OPAC.

g.         Membuatkan dan melengkapi bahan pustaka dengan : – kantong buku.; – kartu buku. ; – label pengembalian buku.

h.         Melakukan penyampulan bahan pustaka jenis buku dan melakukan penjilidan bahan pustaka yang berbentuk surat kabar/ koran.

3.        Bidang Otomasi

Begitu juga dengan bagian automasi, memiliki kegiatan sebagai berikut:

a.         Membuatkan barcode untuk setiap bahan pustaka.

b.         Entri data deskripsi bahan pustaka ke sistim automasi perpustakaan.

c.         Membuat kartu anggota perpustakaan.

BAB II

KEADAAN ORGANISASI TEMPAT PKL

 

A.    Sejarah / Latar Belakang Organisasi Tempat PKL

  1. Sejarah Perpustakaan SMPN 2 Mataram.

Keberadaan perpustakaan di lingkungan lembaga pendidikan suatu hal yang sangat penting, melihat kedudukannya yang sangat vital sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Untuk itu di dalam Undang – undang sistem pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989, Bab VIII Pasal 35 dinyatakan bahwa: ”setiap satuan pendidikan baik yang di selenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat harus menyediakan sumber belajar”. Dengan adanya pasal itulah perpustakaan di bentuk sebagai penunjang belajar siswa di sekolah.

Namun sejarah adanya perpustakaan SMPN 2 Mataram tidak lepas dari sejarah berdirinya SMPN 2 Mataram itu sendiri. SMPN 2 Mataram berdiri berdasarkan, Keputusan Menteri PK No. 187/SK/B/III/60  tertanggal 25 Mei 1960 menetapkan alih fungsi SGB Negeri Mataram menjadi SMPN 2 Mataram. Sejak saat itulah SMPN 2 Mataram berdiri dan berkiprah mengelola pendidikan formal.  Begitu juga dengan perpustakaan SMPN 2 Mataram dengan adanya sekolah SMPN 2 Mataram maka berdiri juga Perpustakaan SMPN 2 Mataram.

Seiring perjalanan waktu SMPN 2 Mataram berkembang menjadi sekolah yang banyak diminati. Setiap tahun masyarakat Kota Mataram dan NTB umumnya mempercayakan putra-putri terbaik mereka untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini. Berkat kepercayaan dan dukungan tersebut, SMPN 2 Mataram terus berbenah, dan menempatkan diri di antara sekolah-sekolah terbaik di pentas nasional. Di antaranya terpilih sebagai Sekolah Sehat Nasional, Sekolah Model Berbudaya Lingkungan, Sekolah Koalisi, dan telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2008.

Selain itu, berbagai program berskala nasional telah dilaksanakan di sekolah ini. Di antaranya: (1) uji coba Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2002/2003 s.d. 2004/2005; (2) berkembang menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN); (3) penyelenggara Program Pembelajaran MIPA Bilingual; dan (4) menjadi rintisan SMP bertaraf internasional (RSBI) sejak tahun 2007. Pada tanggal 25 Mei 2010 SMPN 2 Mataram genap berusia 50 tahun. Di usia ini SMPN 2 Mataram membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan sekoah ini menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI).

Begitu halnya perpustakaan SMPN 2 Mataram dulu yang menggunakan sistem manual dari pertama berdiri dan koleksinya dahulunya masih minim, namun sekarang koleksi perpustakaan sudah sangat banyak dan mulai tahun 2011 sistem perpustakaan mulai mengalami perubahan. Sistem perpustakaan yang dahulunya sistem manual sekarang mulai mencoba menggunakan sistem otomasi perpustakaan walau masih 50% pemanfaatannya.

Sedangkan untuk ruang perpustakaan SMPN 2 Mataram juga dari awal berdiri sampai sekarang sudah beberapa kali pindah ruangan. Walaupun sejarah pastinya tidak diketahui betul dari tahun ke tahunnya namun perpustakaan pernah berada di ruang depan dekat aula sekolah pada waktu perpustakaan baru berdiri, kemudian tahun tahun berikutnya pernah pindah ke pojok bagian tenggara sekolah tepatnya dekat kantin. Setelah itu pindah lagi ke Lab. Biologi kemudian di pindah ke Lab. Komputer, namun setelah dirasa ada ruangan yang cukup luas dan sekolahan mulai berlantai 2 kemudian perpustakaan di pindah ke lantai 2 di bagian pojok sekolah tepatnya di sebelah barat daya gedung. Disini perpustakaan mulai menetap karena sudah sekitar 14 tahun menetap di ruangan itu. Yaitu mulai tahun1998 hingga sekarang.

  1. Peranan dan Fungsi Perpustakaan SMPN 2 Mataram.
  1. Peranan Perpustakaan Sekolah.

Ada beberapa peranan perpustakaan sekolah, antara lain:

1)      Penunjang kurikulum sekolah.

2)      Pembinaan minat baca di sekolah.

3)      Proses penelitian sederhana.

4)      Sebagai pusat sumber belajar siswa.

  1. Fungsi.

Begitu juga fungsi perpustakaan,ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah. Yaitu sebagai berikut:

1)      Fungsi pendidikan

2)      Fungsi informasi

3)      Fungsi rekreasi

4)      Fungsi budaya

  1. Visi dan Misi Perpustakaan SMPN 2 Mataram.
  1. Visi Perpustakaan SMPN 2 Mataram.

Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan. Mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air sehingga dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

  1. Misi Perpustakaan SMPN 2 Mataram

1.    Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta menggunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan.

2.    Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi.

3.    Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna.

4.    Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

5.    Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam segala aspek.

6.    Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif.

7.    Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

  1. Tata Tertib Perpustakaan SMPN 2 Mataram

Adapu tata tertib perpustakaan SMPN 2 Mataram adalah sebagai berikut:

Hari kerja

 

1.      Perpustakaan buka setiap hari kerja :

–       Senin – Kamis             : Pukul 07.00 – 13.00 wita

–       Jum’at                                     : Pukul 07.00 – 11.00 wita

–       Sabtu                           : Pukul 07.00 – 12.00 wita

–       Hari libur perpustakaan tutup

Keanggotaan

1.      Setiap anggota perpustakaan adalah siswa, guru serta karyawan sekolah.

2.      Kartu anggota dapat diperoleh dengan mengisi formulir dan menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 dan 2 x 3 cm maisng-maisng sebanyak 1 lembar.

3.      Peminjaman buku / bahan pustaka hanya dapat dilayani dengan menggunakan kartu anggota.

4.      Kartu anggota tidak dapat dipinjamkan / dipergunakan oleh orang lain.

Kewajiban Anggota

1.      Mematuhi segala tata tertib / peraturan yang telah ditentukan.

2.      Menjaga kesopanan ketertiban dan ketenangan dalam ruang perpustakaan.

3.      Memeliharan kebersihan, kerapian koleksi perpustakaan maupun ruang perpustakaan.

4.      Mengembalikan buku/bahan pustaka yang telah dipinjam sesuai dengan ketentuan yang ditentukan.

Sanksi-sanksi

1.      Keterlambatan mengembalikan buku dibebani denda Rp 200,-/hari kecuali bagi anggota yang melaporkan untuk diperpanjang batas waktu peminjaman.

2.      Menghilangkan / merusakkan buku harus mengganti buku yang sama, sejenis/ sesuai dengan harga buku.

3.      Anggota perpustakaan dapat dikeluarkan dari keanggotaan apabila :

1)   Tidak mentaati tata tertib/peraturan yang ditentukan.

2)   Terlambat mengembalikan buku lebih dari 1 bulan.

3)   Habis jangka waktu peminjaman.

4)   Pindah ke sekolah lain.

Jumlah dan Lama Peminjaman

1.      Bagi siswa dapat meminjam sebanyak-banyaknya 1 buku untuk jangka waktu selama 1 minggu.

2.      Bagiguru dapat meminjam sebanyak-banyaknya 4 buku untuk jangka waktu selama 1 semester.

3.      Bagi karyawan dapat meminjam sebanyak-banyaknya 2 buku untuk jangka waktu selama 1 bulan.

Koleksi Perpustakaan

1.      Koleksi yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang adalah buku-buku yang disiapkan pada rak buku.

2.      Koleksi yang tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang :

1)   Buku refernsi

2)   Majalah dan surat kabar

3)   Tugas penelitian

3.      Koleksi referensi dapat difoto copy dengan syarat meninggalkan kartu identitas dan peminjaman ini berlaku hanya 1 hari jam kerja.

 

Ketentuan Lain-lain

1.      Setiap pengunjung perpustakaan diwajibkan mengisi buku tamu / daftar hadir.

2.      Pengunjung perpustakaan harus meninggalkan tas, jaket, buku dan topi pada rak yang telah disediakan.

3.      Tidak diperkenankan merokok serta membawa makanan dan minuman dalam perpustakaan.

4.      Kehilangan di perpustakaan bukan tanggung jawab petugas perpustakaan.

5.      Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

  1. B.     Bentuk Badan Usaha Organisasi Tempat PKL.

Yang menjadi tempat PKL (Praktek Kerja Lapangan) penulis adalah SMPN 2 Mataram, yang terletak di Jl. Pejanggik No. 05 Mataram.  Perpustakaan SMPN 2 Mataram merupakan jenis perpustakaan khusus maksudnya adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan lembaga pendidikan (tidak berdiri sendiri), tepatnya di SMPN 2 Mataram. Dengan begitu tentunya bentuk badan usaha organisasi tempat penulis PKL merupakan instansi pemerintah, bukan swasta.

  1. C.    Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 2 Mataram Tahun 2011/2012.

Agar kegiatan suatu organisasi dapat berjalan sesuai rencana maka perlu adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. Sehingga akan meringankan dan mempercepat proses kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi sesuai bagian dan tanggung jawab dari masing – masing pegawai.

Adapun struktur organisasi perpustakaan SMPN 2 Mataram pada tahun 2011/2012 adalah sebagai berikut:

Struktur Organisasi Perpustakaan

 

 

 

 

 

  1. D.    Personalia Perpustakaan.

Dengan melihat struktur organisasi pada poin B maka dapat di jabarkan tugas dan tanggung jawab personalia pimpinan yang berada di perpustakaan SMPN 2 Mataram sesuai dengan bagian – bagiannya, yaitu:

1.      Kepala Sekolah.

1)      Bertanggung jawab secara umum semua kegiatan di perpustakaan.

2)      Merencanakan dan mengembangkan program perpustakaan serta mengawasi seluruh kegiatan administrasi perpustakaan sekolah.

3)      Bekerjasama dengan dewan guru BP3 (komite sekolah) sebagai tenaga administrasi dalam meningkatkan proses belajar mengajar disekolah melalui perpustakaan.

4)      Merumuskan kebijakan pengadaan dan pengolahan bahan perpustakaan serta pelayanan perpustakaan.

5)      Bekerjasama dan membina hubungan baik dengan perpustakaan lain.

2.      Koordinator Perpustakaan.

1)      Mengkoordinasi tugas pokok perpustakaan.

2)      Mewakili kepala sekolah terhadap tugas-tugas keluar yang berkenaan dengan perpustakaan sekolah.

3)      Menyusun program kerja tahunan perpustakaan sekolah.

4)      Melakukan pengawasan, pengendalian, pemantauan dan membuat penilaian terhadap semua kegiatan perpustakaan sekolah.

5)      Menilai dan menyeleksi bahan perpustakaan dalam rangka pembinaan koleksi/ bahan pustaka.

3.      Tata Usaha

Bagian Tata usaha mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur kegiatan yang meliputi perencanaan sarana prasarana dan keuangan.

4.      Bagian Teknisi.

Pada bagian teknis perpustakaan bertugas untuk mengolah bahan pustaka dengan sistematis sehingga dapat mempermudah pemustaka untuk menemukan informasi yang di butuhkan / di cari.

5.      Bagian Layanan.

Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka. Dengan cara memberikan layanan secara baik, sopan, aman, nyaman kepada para pemustakanya.

BAB III

AKTIFITAS PKL

 

  1. A.      Job Diskripsi Organisasi Tempat PKL

Adapun kegiatan deskripsi dari organisasi tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1.      Bagian Teknisi.

1)      Pengadaan koleksi bahan pustaka.

Pengadaan koleksi bahan pustaka dengan cara menerima sumbangan dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), pembelian dari dana sumbangan alumni SMPN 2 Mataram dan melakukan pembelian bahan pustaka lewat dana komite sekolah.

Selanjutnya setelah bahan pustaka diadakan bagian pengadaan melakukan inventaris bahan pustaka, yaitu dengan cara memberi stempel sekolah dan perpustakaan pada setiap bahan pustaka yang baru masuk serta member nomor induk bahan pustaka.

2)      Pengolahan koleksi bahan pustaka yang meliputi:

–                  Membuat Katalog  OPAC, yaitu dengan memasukan data deskripsi bahan pustaka ke sistem otomasi perpustakaan.

–                  Melakukan Klasifikasi bahan pustaka,yaitu menentukan subyek bahan pustaka dengan menganut klasifikasi persepuluhan dewey (DDC).

–                  Membuat dan memberi label buku, yaitu memberi label Call Number pada punggung buku, dan 2 jari dari bagian bawah buku (kurang-lebih 3cm).

–                  Dan filing kartu menurut sistem yang berlaku.

3)      Membuat perlengkapan buku, antara lain:

–                  Membuat dan memberi nomor barcode bahan pustaka

–                  Membuat dan memberi kantong buku serta kartu buku

–                  Membuat dan memberi label pengembalian bahan pustaka (kartu temporer)

4)      Menyusun laporan administrasi perpustakaan. Meliputi:

–                  Membuat kartu anggota perpustakaan.

–                  Membuat laporan pengunjung perpustakaan, laporan peminjaman, serta laporan jumlah koleksi perpustakaan.

–                  Membuat dan menerbitkan surat keterangan bebas pinjam pada setiap siswa kelas 9 yang lulus sekolah.

5)      Melakukan selving bahan pustaka / pemajangan bahan pustaka pada rak buku.

6)      Melakukan perawatan bahan pustaka.

–                  Melakukan penyampulan pada setiap bahan pustaka.

–                  Melakukan penjilidan Koran.

2.      Bagian Layanan.

Sesuai dengan tujuan perpustakaan sekolah, perpustakaan SMPN 2 Mataram juga melakukan berbagai kegiatan pelayanan perpustakaan. adapuan deskripsi kegiatan di bagian pelayanan meliputi:

1)      Melayani peminjaman dan pengembalian bahan pustaka kepada pemustaka.

2)      Menyediakan sumber informasi bagi siswa, guru, karyawan dan seluruh pemustaka SMPN 2 Mataram.

3)      Melatih siswa agar mahir menggunakan bahan pustaka seperti kamus dan ensiklopedia serta mengadakan penelitian sederhana.

4)      Memberikan layanan referensi dan cara penelusuran informasi kepada para pemakai jasa perpustakaan.

5)      Memberikan bimbingan cara-cara menggunakan koleksi bahan pustaka secara baik.

6)      Menyediakan layanan bimbingan membaca dalam meningkatkan minat baca siswa.

7)      Menyediakan layanan catalog online (OPAC).

8)      Menyediakan layanan print dan jilid tugas siswa.

9)      Menyediakan layanan internet serta hot spot gratis di perpustakaan.

  1. B.       Jenis dan Aplikasi Kegiatan PKL

Selama melakukan kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Perpustakaan SMPN 2 Mataram banyak yang dapat penyusun serap, terutama pada bagian pelayanan perpustakaan kepada para pemustaka yang sebagian besar siswa yang masih susah untuk di atur. Namun selain itu banyak hal yang dapat penyusun perbuat disana, salah satunya penyusun dapat memadukan / mempraktekan ilmu yang di dapat pada perkuliahan. Sehingga penyusun dapat memadukan antara teori dan praktek.

Adapun kegiatan penyusun selama melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Perpustakaan SMPN 2 Mataram dari mulai tanggal 27 Februari sampai 27 Mei 2012 adalah sebagai berikut:

1.      Bagian Teknis.

1)      Pengadaan koleksi bahan pustaka.

Pada bagian pengadaan penyusun melakukan kegiatan membantu mencari solusi penyelesaian duplikasi nomor induk dan membantu pencarian bahan pustaka yang akan dan telah di perbaiki nomor induknya. Yang memang semua bahan pustaka yang terdapat kesalahan duplikasi belum ada yang di olah oleh petugas.

2)      Pengolahan koleksi bahan pustaka yang meliputi:

Pada bagian pengolahan bahan pustaka penyusun melakukan kegiatan sebagai berikut:

a)      Melakukan Klasifikasi bahan pustaka, yaitu menentukan subyek bahan pustaka dengan menganut klasifikasi persepuluhan dewey DDC ( Dewey Decimal Classification ). Pada bagian ini penyusun sangat berperan aktif dalam melakukan klasifikasi karena kurangnya penguasaan pengelola perpustakaan disana pada bagian ilmu klasifikasi.

Berikut table klasifikasi persepuluhan dewey pada kelas utama:

000  : Karya Umum

100  : Filsafat dan Psikologi

200  : Agama

300  : Ilmu ilmu Sosial

400  : Bahasa

500  : Ilmu ilmu Alam dan Matematika

600  : Teknologi dan Ilmu ilmu Terapan

700  : Kesenian, Hiburan, dan Olahraga

800  : Kesusastraan

900  : Geografi dan Sejarah

b)      Selain itu penyusun juga membuat label bahan pustaka serta melakukan pelabelan bahan pustaka (buku), yaitu memberi label Call Number pada punggung buku, dengan jarak 3cm / 2 jari dari bagian bawah buku.

c)      Melakukan / membuat Katalog OPAC, yaitu dengan menentukan dan memasukan data deskripsi bahan pustaka ke sistem otomasi perpustakaan.

3)      Membuat perlengkapan buku, antara lain:

–                  Membuat dan memberi nomor barcode bahan pustaka (buku) pada halaman judul buku.

–                  Membuat serta memberi kantong buku dan kartu buku.

–                  Menulis judul dan pengarang pada kartu buku dan menulis call number pada kantong buku.

–                  Memberi label pengembalian bahan pustaka (kartu temporer) pada halaman terakhir buku.

4)      Menyusun laporan administrasi perpustakaan. Seperti:

–                  Membuat kartu anggota perpustakaan lewat sistem otomasi perpustakaan.

–                  Mencetak laporan pengunjung perpustakaan, laporan peminjaman, serta laporan jumlah koleksi perpustakaan berdasarkan laporan aktifitas dan data perpustakaan pada sistem otomasi perpustakaan.

–          Membuat laporan pengunjung teraktif dari siswa kelas 7, 8 dan 9 untuk di berikan penghargaan pada saat acara perpisahan kelas 9.

2.      Bagian Layanan.

Selain melakukan kegiatan pada bagian teknis penulis juga melakukan berbagai kegiatan pelayanan perpustakaan. adapuan deskripsi kegiatan penulis di bagian pelayanan, meliputi:

1)         Membantu melakukan kegiatan layanan sirkulasi.

2)      Melakukan  kegiatan layanan print dan jilid tugas siswa.

3)      Membantu siswa menggunakan layanan internet.

4)      Melayani pembuatan kartu anggota perpustakaan.

  1. C.      Hambatan yang Dihadapi

Setiap melakukan kegiatan pastinya tidak luput dari hambatan, walaupun hambatan yang ada dapat di atasi bahkan mungkin ada yang tidak bisa di atasi. Namun dalam kegiatan PKL ( Praktek Kerja Lapangan ) yang penyusun jalani selama kurang lebih tiga bulan, mempunyai beberapa hambatan. Antara lain:

  1. Terjadinya duplikasi nomor induk kurang lebih tiga ribu eksamplar.
  2. Pengelola pepustakaan yang masih belum menguasai ilmu klasifikasi sehingga banyak bahan pustaka yang belum di klasifikasi.
  3. Seringnya mengalami kerusakan pada sistem otomasi perpustakaan sehingga menghambat kegiatan perpustakaan. Apalagi teknisi sistim otomasi perpustakaan berasal dari luar pegawai sekolah sehingga lama penanganan kerusakan karena kesibukan teknisinya.
  4. Kegiatan pelayanan sirkulasi yang masih menggunakan sistem manual dan sistem otomasi perpustakaan sehingga membingungkan administrasi dan pelaporan kegiatan perpustakaan. Seperti saat melaporkan administrasi perpustakaan harus mengacu kegiatan yang mana.
  5. Kurang disiplinnya SDM, sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai.
  6. Kurang besarnya ruangan perpustakaan sehingga banyak bahan pustaka yang tertata pada lantai perpustakaan (bahan pustaka dengan kurikulum lama). Selain itu kurangnya tepatnya penataan dan pembagian ruangan perpustakaan sehingga pengolahan bahan pustakaan dilakukan pada meja baca pemustaka.
  7. D.      Upaya Pemecahan Hambatan

Dalam pelaksanaan kegiatan PKL ( Praktek Kerja Lapangan ) di SMPN 2 Mataram, selain penyusun mendapatkan hambatan penulis juga melakukan upaya-upaya untuk memecahakan hambatan yang ada saat kegiatan PKL. Adapun upaya-upaya pemecahan hambatan tersebut di atas, dengan cara sebagai berikut:

  1. Konsultasi kepada para dosen Ilmu perpustakan dan akhirnya mendapatkan solusi dari dosen pembimbing akademik agar mengubah sistem nomor induk yang berkelanjutan dari tahun ke tahun karena semakin banyak nomor yang di gunakan semakin besar peluang melakukan kesalahan. Sehingga dalam perbaikan nomor induk, sistem penomoran  di ganti dengan sistem tahunan setiap awal tahun koleksi baru kembali ke tahun di ikuti nomor induk ( 2011 0001, 2012 0001, dst ).
  2. Dengan belum di olahnya ribuan bahan pustaka yang ada di perpustakan kami mahasiswa PKL akhirnya melakukan kegiatan khusus selama kurang lebih 1-2 bulan untuk klasifikasi, pembuatan dan pemberian label pada bahan pustaka. Serta pada bulan ke 2 dan ke 3 PKL melakukan kegiatan input data bibliografi bahan pustaka ke sistim otomasi, melengkapi bahan pustaka dengan kantong dan kartu buku serta label pengambalian (temporer) bahan pustaka.
  3. Karena kerusakan sistem otomasi perpustakaan di sebabkan oleh virus komputer, sebenarnya kalo petugas perpustakaan tau akan bahasa virus jika menyerang server. Komputer server tidak di gunakan untuk hal lain kecuali untuk kegiatan administrasi perpustakaan. Dan untuk mempercepat penanganan kerusakan seharusnya diadakan pelatihan IT ntuk pegawai perpustakaan sehingga saat ada kerusakan pada sistim otomasi bisa langsung di tangani sendiri.
  4. Pada permasalahan poin ini masih belum dapat terselesaikan karena kurangnya kwalifikasi tenaga perpustakaan yang menguasai IT. Namun agar kegiatan administrasi perpustakaan dapat akurat dan lebih efisien harusnya dengan tegas pengelola perpustakaan untuk menentukan sistim pengolahan dan pelayanan perpustakaan. Namun karena sudah ada sistim otomasi sebaiknya di optimalkan pemanfaatan sistim ini.
  5. Karena tidak adanya pembagian tugas perpustakaan antar rekan kerja sehingga ada pegawai yang memang tidak fokus pada pekerjaannya. Sehingga perlu ada pembagian tugas agar setiap individu petugas perpustakaan punya tanggung jawab pada bidang pekerjaannya. Dengan begitu di harapakan akan timbul kedisiplinan setiap petugas perpustakaan karena mempunyai tanggung jawab tersendiri.
  6. Kurang besarnya ruang perpustakaan jika di bandingkan dengan jumlah koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan SMPN 2 Mataram. Untuk itu koordinator harus mengusul kan kepada komite sekolah untuk memindahkan ruang perpustakaan ke ruangn yang lebih besar atau diadakan renovasi ruang perpustakaan agar koleksi dapat terpajang dan dilayankan kepada pemustaka. Jika upaya itu tidak di setujui oleh pihak sekolah koordinator perpustakaan harus mengadakan pemusnahan bahan pustaka sesegera mungkin agar ruang perpustakaan tidak seperti gudang buku karena banyaknya bahan pustaka yang tertata di lantai dan di kardus. Sedangkan untuk penataan ruangan karena pintu masuk berada di tengah ruangan sehingga penataan dan pembagian ruang perpustakaan kurang tepat dan terlihat sempit. Untuk itu perlu pengatuaran ruangan perpustakaan lebih tepat lagi dengan menyediakan ruang bagian pengolahan bahan pustaka, sehingga petugas tidak lagi menggunakan meja baca untuk pengolahan bahan pustaka. Karena dengan begitu akan mengganggu siswa yang sedang membaca atau mengerjakan tugas.

 

BAB IV

PENUTUP

  1. A.      Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas, maka penyusun dapat menyimpulkan:

  1. Keadaan ruang perpustakaan SMPN 2 Mataram sudah cukup baik dan fasilitas yang ada juga sudah cukup lengkap. Sehingga pengunjung merasa aman, nyaman dan betah berada di perpustakaan.
  2. Pelayanan yang ramah membuat siswa mau datang lagi menggunakan jasa layanan perpustakaa.
  3. Perpustakaan SMPN 2 Mataram selain menyediakan layanan sirkulasi, referensi juga menyediakan layanan internet dan hotspot secara gratis serta menyediakan layanan print dan penjilidan.
  4. Jumlah koleksi bahan pustaka di perpustakaan SMPN 2 Mataram sudah cukup lengkap. Sedangkan jenis koleksinya berupa koleksi buku teks, referensi, buku mata pelajaran, koran serta majalah.
  5. Perpustakaan SMPN 2 Mataram sudah memanfaatkan sistim otomasi perpustakaan.
  6. Belum maksimalnya pemanfaatan sistim otomasi di Perpustakaan SMPN 2 Mataram (masih menggunakan sistem manual dan otomasi) sehingga dalam pelaporan administrasi membingungkan petugas perpustakaan.
  7. Pemajangan koleksi perpustakaan pada rak layanan buku teks masih menggunakan sistim nama mata perlajaran sehingga penggunaan sistim otomasi perpustakaan tidak efektif. Selain itu pemustaka di SMPN 2 Mataram belum mengenal akan manfaat dan fungsi layanan OPAC (online public access catalog) yang ada pada sistim otomasi perpustakaan.
  1. B.       Saran

Setelah penyusun melakukan kegiatan PKL di Perpustakaan SMPN 2 Mataram. Penyusun mencoba mengajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan oleh pihak terkait demi pengembangan perpustakaan, diantaranya :

  1. Mempercepat kegiatan pengolahan bahan pustaka baru agar informasi yang terkandung di dalam bahan pustaka dapat di manfaatkan para pemakai.
  2. Mengadakan pelatihan IT untuk staf perpustakaan, khususnya di bidang teknologi perpustakaan agar kegiatan administrasi perpustakaan dapat dilakukan sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
  3. Dengan adanya sistim otomasi perpustakaan sebaiknya secepat mungkin untuk memaksimalkan sistim otomasi agar dapat mencapai tujuan dari diadakannya otomasi perpustakaan.
  4. Di adakan pembagian tugas secara tertulis dari masing masing staf perpustakaan, agar timbulnya tanggung jawab dari setiap staf yang ada.
  5. Ruangan perpustakaan memang sudah lengkap akan fasilitas perpustakaan, namun masih perlu penataan ruangan khususnya pembagian bagian ruangan untuk kegiatan pengolahan dan pelayanan sehingga pada saat pengelola perpustakaan sedang mengolah bahan pustaka tidak mengganggu pemustaka yang sedang menggunakan meja baca.

DAFTAR PUSTAKA

http://smpn2mataram.sch.id

Progam Kerja Perpustakaan SMPN 2 Mataram Tahun 2012.

By khasanboement

Automasi Perpustakaan

Abstrak

Perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang bergerak di bidang jasa layanan informasi.  Sebagai salah satu bidang  jasa tentunya kepuasan dari para pemustaka  adalah salah satu tujuan utama perpustakaan. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi semakin pesat, koleksi perpustakaan juga tentunya semakin bertambah banyak dan jumlahnya sampai ribuan. Untuk itu agar pengolahannya lebih terakomodir dan pelayanan perpustakaan semakin cepat, tepat, dan akurat. Perlu adanya perubahan system perpustakaan dari perpustakaan manual ke automasi perpustakaan. Sehingga diharapkan dengan beralihnya system perpustakaan manual menjadi automasi, perpustakaan dapat memberikan pelayanan prima kepada pemustaka.

Tujuan perpustakaan menerapkan system automasi Menurut Lasa Hs. adalah : 1). Meringankan perkerjaan.; 2). Memudahkan dan memperlancar pelaksanaan tugas – tugas kepustakawanan.; 3). Mempercepat proses temu kembali akan informasi.; 4). Memperlancar kerjasama informasi.; 5). Meningkatkan pelayanan informasi dan memanfaatkan teknologi informasi” (2007: 215).

Melihat perpustakaan SMPN 2 Mataram yang telah menggunakan sisitem automasi perpustakaan, namun menurut kacamata penulis dalam pelaksanaan automasi perpustakaan belum mencapi tujuan yang maksimal dari penerapan system automasi perpustakaan. Hal itu dapat dilihat dari pelayanan sirkulasi masih mengutamakan system manual dari pada automasi. Melihat hal itu penulis ingin mengetahui dan mengembangkan  penerapan system  automasi pada perpustakaan SMPN 2 Mataram.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis menentukan kesimpulan untuk membahas judul laporan akhir ini dengan Judul : “PENERAPAN SISTEM AUTOMASI PADA PERPUSTAKAAN SMPN 2 MATARAM”.

 

NB. Diajukan sebagai judul tugas akhir Th 2012

By khasanboement

minat baca perpustakaan

Abstrak

            Perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan tentunya tidak ingin pemustakanya menurun karena minat dari para pemustaka yang akhir-akhir ini lebih senang memanfaatkan internet. Selain itu kedudukan perpustakaan sekolah yang salah satu fungsinya memberikan pendidikan pemakai harus kreatif dalam membina dan mempromosikan perpustakaan agar tetap eksis di masyarakat sekolah.

Untuk itu penulis ingin meningkatkan minat baca siswa pada lingkungan SMPN 2 Mataram. Pada dasarnya meningkatkan minat baca siswa banyak cara untuk mencapainya. Namun untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa dan untuk menjaga kelangsungan budaya membaca di SMPN 2 Mataram  secara continue penulis ingin mencoba sistem pengembangan minat baca baru. Yaitu dengan mengadakannya komunitas budaya baca dan memilih duta baca untuk mengkoordinir dan memotivasi teman teman sesama siswa.

Untuk itu agar komunitas budaya baca dapat terus eksis di lingkungan siswa penulis akan mencoba menerapkan dan mengkoordinir pembinaan minat baca di SMPN 2 Mataram dengan identitas komunitas baca “books lover”. Dengan tujuan penulis di atas penulis dalam laporan akhir ini menggangkat judul “PENGEMBANGAN BUDAYA BACA SISWA MELALUI KOMUNITAS BOOKS LOVER DAN DUTA BACA DI SMPN 2 MATARAM”.

 

NB. Diajukan sebagai judul tugas akhir Th 2012

By khasanboement